Recent Posts
Archives
Categories
Tags
acne, acne scar, aging, aging symptom, anti aging, awet-muda, body weight, botox, collagen, dermaroller, exfoliating, facelift, fat, filler, hair fall, hormone, hormone replacement, hyperbaric oxygen, intraceutical, light rejuvenation, microdermabrasion, pigmentation, platelet rich plasma, prp, radio frequency, serum, skin care treatment, skin whitening, slimming, slimming treatment, vitamin, wajah-tua, wrinkleTeknologi Pelawan Usia
Penuaan (Aging) merupakan suatu hal yang tidak terhindarkan. Hal ini menjadi ketakutan beberapa orang saat tanda-tanda penuaan itu mulai muncul. Menurut Dr. Ovin Endah Lestari, tanda-tanda penuaan pada wajah biasa tampak pada daerah dahi terutama di tengah alis, ujung bibir yang memberi efek garis senyum semakin dalam dan daerah pipi yang mulai tampak ada garis karena degradasi volume. Menurutnya tanda-tanda tersebut biasa dialami manusia mulai usia 30 tahun. Hadirnya perkembangan teknologi peremajaan kulit dipercaya mampu mengatasi itu semua.
Dr. Ovin menjelaskan cara menyikapi tanda-tanda tersebut dapat dicapai baik dari eksternal maupun internal. Perawatan peremajaan kulit wajah (face rejuvenation treatment) secara eksternal bisa didapat salah satunya dari Botox dan Filler. Botox (botulinum toxin) adalah sejenis protein dan antitoksin dari bakteri Clostridium botulinum yang disuntikkan pada wajah. Sedangkan Filler yang juga disuntikkan pada wajah, terbuat dari bahan Hyaluronic acid. Jika Botox berfungsi untuk menyamarkan kerutan di daerah dahi, Filler berguna untuk mengisi area wajah yang mengalami degradasi volume. Area yang mengalami degradasi volume adalah garis senyum (smile line) dan marionette line (garis vertikal di sisi samping dagu). Masa keberlangsungan Botox dan Filler kurang lebih hanya sekitar 6-9 bulan hingga harus diperbarui lagi setelahnya. Botox dan Filler umum dikerjakan secara bersamaan untuk mendapatkan hasil optimal pada wajah.
Bisa Menghilangkan Bekas Luka
Saat melakukan perawatan Botox-Filler ada dua hal perlu diperhatikan. Pertama, pastikan bahan yang digunakan sudah diakui oleh Departemen Kesehatan. Kedua, lakukan suntik Botox-filler di tempat yang memang menyediakan ahli-ahli kompeten untuk melakukan perawatan tersebut. Penuhi kedua faktor tadi dan tidak perlu khawatir akan mendapat efek buruk dari suntik Botox dan Filler.
Selain Botox dan Filler, baru-baru ini juga muncul lagi perawatan antiaging yang mulai digunakan banyak orang, yaitu Platelet Rich Plasma (PRP). PRP didapat dari darah pasien itu sendiri setelah melalui proses tertentu. Hasil akhir PRP serum mengandung banyak growth factors (faktor-faktor pertumbuhan) yang penting untuk peremajaan kulit hingga sangat tepat untuk perawatan anti-aging. Karena diambil dari darah pasien itu sendiri, PRP lebih kompatibel bagi tubuh pasien. Fungsi lain yang didapat dari perawatan ini adalah menyamarkan bekas luka dan jerawat serta meminimalisir pori-pori. Botox-Filler dan PRP sama-sama diaplikasikan dengan alat suntik namun tentunya ada perbedaan antara keduanya.
Dr. Ovin menyebutkan PRP cenderung lebih populer karena harganya lebih murah daripada Botox-Filler. Faktor bahan PRP yang lebih alami juga turut menjadikannya pilihan kebanyakan pasien yang ingin meremajakan kulit wajah. Selain itu hasil dari Botox-Filler bisa langsung terlihat pada saat pertama kali namun tidak dengan PRP.
Secara internal, peremajaan kulit bisa dilakukan dengan terapi sulih hormon (hormon replacement therapy). Dr. Ovin menjelaskan bahwa masa optimum hormon dalam tubuh adalah pada usia 25-30 tahun walaupun itu tetap tergantung pada kondisi masing-masing individu. Setelahnya, yakni di usia 30 tahun keatas hormon pendukung pertumbuhan mengalami penurunan yang bisa diatasi dengan terapi sulih hormon tadi.
Bagaimanapun caranya, menjaga keremajaan kulit paling optimum adalah dengan tidak hanya mengandalkan satu atau dua perawatan tadi saja. “Menjaga keremajaan kulit secara efektif adalah dengan cara komprehensif mulai dari aksi preventif, internal dan eksternal” jelas Dr. Ovin. Sebelum kulit kehilangan waktu optimumnya (prime time), ada beberapa aksi preventif yang bisa dilakukan. Pertama, konsumsi makanan sehat dan seimbang yang cukup vitamin, serat dan tidak berkalori tinggi. Vitamin C adalah vitamin yang dapat menjaga kesehatan kulit dan bisa didapat dari kiwi, pepaya, apel dan jeruk. Kedua, hindari merokok karena rokok mengandung radikal bebas. Begitu pula dengan asap kendaraan bermotor. Ketiga, pastikan kita cukup istirahat dan bebas stres. Terakhir adalah pencegahan dari luar yang bisa kita lakukan setiap hari dengan menggunakan krim perawatan dan krim anti UV. Namun pastikan krim-krim tersebut bebas merkuri.
Tampak selalu muda adalah impian semua orang dan banyak cara untuk mencapainya. Perawatan-perawatan tadi adalah beberapa contoh yang lazim dilakukan kebanyakan orang. Keamanannya sudah diakui dunia kedokteran. Bagaimanapun, diluar semua teknologi canggih dunia kecantikan saat ini, menjaga kesehatan tubuh adalah hal utama yang turut memberi efek positif pada kesehatan kulit kini dan nanti.
Artikel oleh Karina Ayu Budiani
Dipublikasikan oleh Majalah SRIWIJAYA edisi November 2013
* Hasil yang didapatkan oleh masing-masing individu akan berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor lainnya. Informasi di atas hanyalah sebagai referensi.
Kunjungi Ovela Clinic hari ini atau baca lebih lanjut tentang Promosi November. Simak testimonial2 pasien klinik kami di social media. Klik halaman services untuk mengetahui lebih jauh tentang layanan kami atau klik di sini untuk tips and tricks. Telpon kami di 021-8314473 dan dapatkan konsultasi dengan dr. Ovin Lestari atau dr. Ajeng Mega Susanti.